Postingan

Seni Menikmati Kegagalan

Bubur ayam spesial "setiap kegagalan yang terjadi anggaplah sebagai nasi yang sudah menjadi bubur. tinggal tambahkan kecap manis, bawang goreng, kacang polong, daun bawang, cakwe, krupuk, sate dan sambal, sehingga menjadi bubur ayam spesial yang begitu nikmat". S iapa yang ingin sukses? saya dan anda pasti ingin meraih apa yang dicita-citakan . diantara kita mungkin ada yang maraih akademik yang tinggi, memiliki perusahaan dengan omset milyaran, mendapatkan pasangan hidup yang tepat dan lain sebagainya. Terkadang kita selalu melihat hasil yang diraih orang yang telah berhasil tanpa melihat seberapa sakitnya mereka jatuh dan seberapa beratnya ketika mereka mencoba bangkit kembali. Dalam hidup ini, kita perlu menyerap energi kepahlawanan mereka yang pantang menyerah walaupun jiwa dan raga menjadi taruhannya. Jiwa optimisme sesungguhnya sudah menjadi bagian dalam diri kita. hanya saja perlu dirawat serta disirami dengan berbagai harapan agar dapat tumbuh dan berkembang. kare

Ada sama dengan tidak ada

Dari sekian banyak orang yang mengalami kegagalan, setidaknya kita bisa melihat dengan dua karakter orang yang berbeda. Pertama, orang yang sadar kalau dia memang gagal. Dua karakter yang berlawanan inilah yang membedakan siapa yang mampu bangkit setelah jatuh dan siapa yang tetap tersungkur saat jatuh. Orang yang pertama adalah ciri orang yang positif, ia sangat sadar kalau dirinya memang gagal. Maka, mau tidak mau ia harus bangkit bagaimanapun caranya. Karena ketika ingin mengubah sesuatu, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengetahui apa yang harus diubah. Sulit bagi siapa saja yang hidupnya ingin lebih baik, tapi tidak tahu harus di mulai dari mana. Ia sangat memahami dirinya dengan baik, kelebihan serta kelemahannya. Sadar atau tidaknya seseorang dari hasil yang telah di capai itu sangat tergantung dengan kapasitas ilmu yang dimilikinya. Setidaknya hal tersebut akan membuatnya tahu sudah seberapa dekat ia dengan tujuannya. Ia akan terus meneguhkan hatinya, memfokuska
 HARAPAN ITU MASIH ADA  "Harapan itu seperti setetes air yang membasagu kerongkongan seseorang yang sedang dahaga di            Ditengah gurun pasir"       Jika kita mempunyai harapan, maka harapan itulah yang dapat menghancurkan keputusan. Dimana keputusan yang terjadi, harapan seakan-akan seperti setetes air yang membasahi kerongkongan seseorang yang sedang dahaga di tengah gurun pasir. Memunculkan harapan seperti membuka pikiran dengan jernih bahwa setiap permasalahan pasti ada jalan keluar.          Masalah datang tidak pilih-pilih dan bisa terjadi pada diri sediri, keluarga, masyarakat bahkan dalam dunia kerja. Masalah bukan milik pengusaha, karyawan bisa saja mendapatkan masalah PHK karena perusahaan meminimalisir kerugian bisnis. Bila tidak memiliki harapan, siapa saja yang terkena masalah akan semakin jayuh dan jauh dari jalan keluar, bahkan bisa saja ia hilang kepercayaan kepada Allah SWT yang maha memberikan solusi. Ada beberapa hal yang perlu di lakukan sebag

JATUH untuk BANGKIT

        Dalam setiap kejadian selalu ada hikmah, tidak semua orang mempu dengan cepat melihat secerah cahaya di gelap gulitanya malam.         Ketika kita ingin mengubah sesuatu, hal utama dan yang akan diubah. Sama halnya bila tidak ingin gagal dalam menghadapi setiap masalah, perlu memahami apa yang menyebabkan kegagalan. Untuk mengurangi masalah menjadi kepingan pilihan baru dan merubah ancaman menjadi tantangan.         Ada 4 hal yang harus di lakukan: 1. Muhasabah 2. Ilmu 3. Latihan 4. Persiapan

JATUH untuk BANGKIT

Takut gagal akan selalu menjadi momok dalam hidup selama kita tidak berusaha menaklukannya. Kalau tidak pernah mencoba, selamanya ketakutan tersebut akan bersama kita selamanya. Kegagalan sering dianggap juga sebagai pemutus harapan, penghilang impian dan akhir dari segalanya. Kita perlu membedakan antara kegagalan dengan frustasi atau putus asa. Kegagalan adalah hasil dari tindakan yang telah kita lakukan. Sedangkan frustasi atau putus asa adalah cara menyikapi dari hasil tersebut.

Jatuh untuk bangkit

Hidup adalah ujian.  Bila sedang jatuh, ingatlah bahwa masa kelam akan segera sirna.  Bila sedang diatas,  berhati-hatilah sewaktu-waktu akan jatuh.  Oleh karena itu, segala apa yang kita lakukan semuanya harus karena Allah swt. Rasullah pun menegaskan dalam sabdanya yang di keluarkan oleh ibnu jarir ath thobari dalam kitab tafsirannya,  bahwa"satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan" dan ayat selanjutnya pun sama"sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan"